Penggabungan Data Multispektral dan Pankromatik Landsat ETM+ untuk Pemetaan Bentuklahan Daerah Grobogan dan Sekitarnya

Oleh  Rakhmat Fithri Adi 
01 / 150567 / GE / 05123 
 
 
INTISARI 

Penelitian ini dilakukan di daerah Grobogan dan Sekitarnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk 1) mengetahui algoritma yang paling tepat untuk menggabungkan citra sehingga dapat digunakan untuk pemetaan bentuklahan dengan  detail, 2) mengetahui tingkat  ketelitian pemetaan hasil interpretasi bentuklahan menggunakan citra hasil penggabungan, 3) mengetahui unit dan persebaran bentuklahan di daerah penelitian. 
 
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif berupa pengolahan citra digital yang dilanjutkan dengan interpretasi secara visual. Data citra yang digunakan adalah citra digital Landsat  ETM+ path  120 row 65 saluran pankromatik dan saluran multispektral. Citra satelit direkam pada tanggal 21 Agustus 2002. Pengolahan citra yang utama dalam  penelitian ini ialah penggabungan citra menggunakan algoritma PCA, Brovey, Wavelet dan Gram-Schmidt Spectral Sharpening. Dari beberapa algoritma tersebut kemudian  dianalisis untuk memilih satu algoritma terbaik yaitu algoritma yang dapat  menyajikan informasi kenampakan bentuklahan dengan baik. Interpretasi dilakukan untuk mendapatkan peta bentuklahan tentatif. Kerja lapangan menggunakan metode stratified sampling dilakukan untuk mencocokkan hasil interpretasi dan mendapatkan data lapangan. Hasil kerja lapangan digunakan untuk melakukan reinterpretasi sehingga diperoleh peta  bentuklahan. Penggambaran peta dilakukan dengan mendesain peta sesuai dengan kaidah kartografis. Metode kuantitatif yang digunakan berupa uji ketelitian menggunakan metode Short (1982) terhadap peta bentuklahan hasil penelitian. 
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan citra Landsat ETM+ saluran Multispektral dan Pankromatik dapat meningkatkan  kemudahan citra  untuk diinterpretasi (interpretabilitas) dalam interpretasi bentuklahan  yaitu dapat menyajikan informasi relief, drainase berupa  pola aliran, sikap bidang lapisan (attitude), sesar, sumbu antiklinal atau sinklinal, batas litologi, dan warna dengan lebih baik. Berdasarkan analisis visual disimpulkan bahwa algoritma terbaik untuk menggabungkan data multispektral dan pankromatik citra Landsat ETM+ untuk pemetaan bentuklahan ialah algoritma Brovey. Tingkat ketelitian interpretasi bentuklahan pada penelitian ini ialah 84%. Bentuklahan daerah penelitian secara umum dapat dibedakan  menjadi tiga bentukan asal yaitu bentuklahan asal volkanik,  bentuklahan asal struktural, dan bentuklahan asal fluvial.  
 
Kata kunci : citra multispektral, citra pankromatik, pengabungan citra, pemetaan, bentuklahan 

Share This Post: